Jet lag seringkali
dialami sebagian besar pelancong yang melakukan perjalanan ke luar
negeri yang memiliki perbedaan waktu yang cukup berbeda jauh antara
negeri asal dengan negeri yang dituju.
Akibatnya, mereka gagal
memperhitungkan lompatan zona waktu tersebut, sehingga terjadi gangguan
atas sekelompok kecil sel-sel otak yang mengontrol fungsi waktu
biologis. Begitu terjadi perbedaan waktu, pola alamiah tubuh terganggu.
Gejala-gejala jet lag mencakup
kantuk di siang hari, insomnia di malam hari, sakit kepala, sembelit
ataupun diare, tidak konsentrasi, kelaparan di saat yang tidak tepat
atau justru berkurangnya nafsu makan, dan mudah marah.
Gejala-gejala ini sering kali bertahan selama beberapa hari sebagai
penyesuaian diri dengan waktu yang baru. Berikut tips bagaimana
mengatasi jet lag bagi Anda yang berencana melakukan perjalanan ke luar negeri dengan zona waktu berbeda.
Pertama, aturlah jam internal Anda. Beberapa hari sebelum Anda melakukan penerbangan setidaknya 4 hari sebelumnya.
Secara bertahap, latihlah diri Anda dengan mengubah waktu tidur dan
waktu makan Anda berdasarkan waktu daerah yang Anda tuju. Maka setelah
Anda tiba pada daerah tujuan wisata, Anda dapat mengadopsi keseharian
Anda dengan waktu setempat.
Kedua, pilihlah
penerbangan malam hari. Anda akan mengalami makan malam dengan waktu
yang normal serta lebih mudah untuk tidur di penerbangan malam hari
dibandingkan penerbangan siang hari.
Waktu Anda tiba di tempat
tujuan wisata Anda bisa pagi atau siang hari.Tergantung pada jarak
penerbangan serta jumlah zona waktu yang Anda seberangi.
Ketiga, berikan tubuh Anda cairan yang cukup. Minumlah air putih setidaknya dua liter setiap jamnya meskipun Anda tidak haus.
Karena perjalanan udara menyebabkan dehidrasi akibat perubahan
ketinggian udara. Jika Anda menggunakan kontak lens, lepaskan kontak
lens Anda sebelum penerbangan.
Keempat, kurangi
konsumsi kopi serta hindari alkohol 12 jam sebelum penerbangan. Selama
penerbangan, hindari kafein dan makan berlebihan.
Meskipun
kafein dapat membuat Anda terjaga lebih lama, kafein malah membuat Anda
sering terbangun saat tidur dan mengurangi jumlah jam tidur Anda.
Sedangkan alkohol dapat membuat Anda cepat merasa haus karena udara di
kabin menyebabkan dehidrasi dan perubahan ketinggian di udara
mempercepat efek alkohol bagi tubuh Anda.
Kelima,
cobalah untuk tidur dalam penerbangan. Perjalanan udara yang ditempuh
selama berjam-jam apalagi bila Anda melakukan perjalanan ke belahan
dunia bagian barat tentu melelahkan. Jika Anda pernah terbiasa
menggunakan obat tidur, Anda dapat menggunakannya dengan dosis yang
tepat.
Keenam, setelah tiba, jalan-jalanlah
keluar. Menghabiskan waktu di bawah sinar matahari, dapat membantu tubuh
Anda menyesuaikan diri dengan waktu dan lingkungan baru. Ketujuh,
jangan tidur terlalu dini. Kecuali jika Anda tiba di tempat tujuan Anda
pada malam hari dan cukup dekat dengan waktu tidur normal.
source : www.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar